Random

Sabtu, 09 Juni 2012

Contoh Skripsi Bab 1 Penerapan Metode Problem Solving

Gratis download skripsi bab 1 lengkap dengan Judul : PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LOGIKA MATEMATIKA PADA SISWA  SMA

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali siswa di hadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan siswa untuk membuat suatu keputusan. Agar keputusan itu baik dan benar, maka terlebih dahulu siswa harus dapat menarik kesimpulan-kesimpulan dari keadaan yang siswa hadapi, dan untuk dapat menarik kesimpulan yang tepat diperlukan kemampuan menalar yang baik.
Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada dan menurut aturan-aturan tertentu. Lalu apa kaitannya dengan logika?
Dalam modul matematika Cianjur (2006:10), logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Secara bahasa, logika berasal dari kata “logos” (bahasa Yunani), yang artinya kata, ucapan, pikiran. Kemudian pengertian itu berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Logika dalam pengertian ini adalah berkaitan dengan argumen-argumen, yang mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip untuk ,menunjukkan keabsahan (sah atau tidaknya) suatu argumen, khususnya yang dikembangkan melalui penggunaan metode-metode matematika dan simbol-simbol matematika dengan tujuan untuk menghindari makna ganda dari bahasa yang biasa kita gunakan sehari- hari, kata logika berarti “menurut akal”. Sedangkan sebagai istilah, logika berarti suatu metode atau teknik yang digunakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Ketepatan penalaran adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki tingkat intelegensi tertinggi memiliki akal budi untuk berlogika secara spontan/kodrati. Namun manusia selalu berusaha meningkatkan ketajaman logikanya dalam menyusun ilmu pengetahuan yang berdasar hukum logika sehinga lahir logika ilmiah.
Menurut Pascal (dalam Arry 2008:273), dalam setiap kegiatan kita dituntut untuk mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional dan kritis agar tidak salah dalam penalaran yang menyebabkan kesalahan dalam mengambil kebijakan. Logika matematika dapat memberikan bimbingan agar dapat memiliki pola pikir seperti itu, sehingga dalam setiap aspek kehidupan manusia, logika sangat dibutuhkan agar lebih efektif dalam mengenal kehidupan dan menghindari kesalahan penalaran berfikir. Logika matematika meliputi: logika pernyataan atau proposisi (propositional logic) suatu yang menelaah manipulasi antar pernyataan dan logika penghubung atau predikat (predicate logic) yang menelaah manipulasi hubungan relasioanal antara pernyataan pertama dengan pernyataan kedua. Oleh karena itu logika matematika adalah ilmu yang menelaah manipulasi antar pernyataan matematik (mathematical Statement). Namun sebelum melangkah lebih jauh, siswa perlu memahami terlebih dahulu pengertian pernyataan dan pengertian penghubung.
Menurut Arry (2008:275), sebuah pernyataan atau proposisi adalah sebuah kalimat deklaratif yang mempunyai tepat satu nilai kebenaran, yaitu: ” Benar ” (B) saja atau” Salah ” (S) saja, tetapi tidak sekaligus keduanya. Sedangkan definisi dari penghubung itu sendiri adalah suatu kalimat yang di dalamnya terdapat kata penghubung. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditentukan melalui dasar empiris yaitu berdasarkan fakta yang sesungguhnya atau dijumpai dalam kehidup alam ini dan dasar non empiris yaitu berdasarkan pembuktian atau perhitungan matematika.
Tingkat pemahaman yang rendah terhadap logika matematika terjadi pada siswa kelas XC semester genap SMA Negeri 1 Kampak tahun ajaran 2012-2013. Kurangnya pemahaman itu dikarenakan siswa menganggap matematika itu sebagai momok dalam proses belajar. Jarang sekali siswa yang menyukai pelajaran matematika, mendengar kata metematika saja rasanya sudah pusing, apalagi harus berhadapan dengan matematika setiap hari. Banyak siswa yang membolos saat pelajaran matematika berlangsung, apalagi saat pelajaran logika matematika. Ketika guru memberikan tugas tentang logika, banyak siswa yang terkena hukuman karena tidak mengerjakannya. Setelah diwawancarai mengapa pelajaran logika menurut mereka sulit, ternyata banyak yang memaparkan bahwa siswa merasa sulit dalam membedakan antara kalimat terbuka dan kalimat tertutup dan juga siswa merasa kesulitan untuk memahami dan membuat contoh tentang negasi, disjungsi dan konjungsi.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang logika maka diperlukan metode problem solving (metode pemecahan masalah). Metode problem solving merupakan salah satu upaya untuk menciptakan suasana belajar yang lebih hidup. Dalam pembelajaran ini siswa menjadi subyek pembelajaran sehingga siswa lebih dominan dibandingkan dengan guru. Pembelajaran ini mengubah pola teacher centered menjadi student centered (berpusat pada siswa). Siswa diarahkan lebih mandiri, aktif dan kreatif, demokratis, berfikir logis dan berwawasan luas. Hal ini akan membawa dampak yang positif terhadap hasil pembelajaran. Dan hal ini juga dapat membuktikan dan meningkatkan hasil belajar siswasetelah penerapan model pembelajaran problem solving dengan melakukan perbandingan pre test dan pos test. Model pembelajaran problem solving telah memberi perubahan terhadap hasil belajar siswa mencakup metode, strategi dan skenario pembelajaran yang di terapkan di kelas.
Menurut Adrian (2004), metode pemecahan masalah merupakan suatu metode mengajar yang siswanya diberi soal-soal lalu diminta pemecahannya. Tujuannya yaitu untuk menanamkan kepada peserta didik bagaimana cara berpikir sistematis dan logis dalam mengatasi suatu masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini akan tumbuh jika terjadi pola pembelajaran yang interaktif yang lebih menekankan komunikasi banyak arah yang akan menempatkan peserta didik sebagai variabel.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggar (1988) langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Tahap perencanaan
Dalam hal ini peneliti bersama pengamat merencanakan model tindakan berupa problem solving yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran
2. Tahap pelaksanaan`
Pada tahap ini peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Sebelum proses pembelajaran dilakkan siswa diberikan sebuah kasus yang dipecahkan bersama, dengan harapan siswa memiliki pemahaman awal.
3. Tahap pemantauan
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap proses pembelajaran. Beberapa hal yang dipantau adalah partisipasi aktif siswa, motivasi belajar siswa, monat belajar siswa serta hasil belajar siswayang berupa tugas-tugas yang diberikan guru.
4. Tahap refleksi
Pada tahap ini guru dan pengamat melakukan diskusi terhadap proses implementasi yang telah dilakukan. Peneliti mengevaluasi pelaksanaan tindakan dengan memverifikasi hipotesis tindakan. Yang mana hasilnya kemudian dikaji dan di diskusikan untuk menemukan permasalahan yang belum terpecahkan, menganalisis sumber pemecahannya, serta mencari titik lemah tindakan yang terdahulukan........................................................................Selengkapnya download dibawah ini:
BAB 1 Skripsi PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LOGIKA MATEMATIKA PADA SISWA SMA

Download - Mediafire
Password : kabehgratis

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

/